Keberanian Memberitakan Kebenaran
Kalangan Sendiri

Keberanian Memberitakan Kebenaran

Lori Official Writer
      690

Ayat Renunggan:

Matius 14: 12, “Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.”

 

Hari ini kita akan belajar dari hidup seorang Yohanes Pembaptis. Kehadiran Yohanes di zaman Yesus bukanlah sebuah kebetulan. Malahan, TUHAN sepertinya sudah merencanakan hal itu. Dia adalah pribadi yang sangat berbeda. Hidup mengembara di padang gurun, memakai kulit unta dan memakan belalang.  Namun melalui sosok Yohanes, TUHAN mempersiapkannya untuk pekerjaan yang sangat penting yaitu sebagai pembuka jalan bagi Yesus. 

Bayangkan bagaimana Yohanes setiap hari pergi berkeliling dan membagikan tentang kedatangan sang Mesias kepada orang-orang dan mengundang setiap orang untuk dibaptis. Setiap kali dianggap sebagai Mesias, dengan tegas dia mengaku bahkan membuka tali kasut-Nya pun dia tidak layak. 

“Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” (Yohanes 1: 26-27)

Keberanian Yohanes menyampaikan kebenaran membuat dia harus berhadapan dengan Herodes. Bagi Herodes, Yohanes adalah satu-satunya orang yang tidak takut menyampaikan kebenaran. Dia mencela dosa-dosa manusia, menyerukan pertobatan dan menyampaikan pesan keselamatan melalui Anak Domba Allah yang akan datang. Sehingga ia dibenci dan dibunuh di dalam penjara (Matius 14: 8-12)

Selama hidupnya, Yohanes terus fokus mengerjakan mandat TUHAN. Dia mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membuka jalan bagi TUHAN Yesus. Sehingga rintangan seperti ditolak, dianggap aneh, dibenci dan bahkan dipenjara, tetap ia hadapi. 

Setiap kita diberikan mandat yang spesifik. Seperti Yohanes Pembaptis, kita bisa mengetahui panggilan apa yang TUHAN mau kita lakukan jika kita benar-benar bergaul karib dengan Dia. Tujuannya akan selalu untuk kepentingan Allah sendiri. Jadi, hari ini kita bisa meneladani keberanian seorang Yohanes Pembaptis. Kebenaran di dalam Kristus seharusnya membuat kita kehilangan rasa takut akan penolakan dan aniaya. Karena kita tahu siapa pribadi yang kita sedang beritakan.

 

Ayat Hafalan:  Yesaya 41: 10, “…janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Ikuti Kami